Industri Manufaktur Indonesia diperkirakan akan kembali menggeliat pada Desember 2023 hingga 2024 mendatang. Hal ini sejalan dengan adanya momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru) juga momen kampanye pemilihan umum (pemilu) serentak. Kinerja industri manufaktur diperkirakan masih akan menggeliat kuat pada triwulan pertama tahun ini. Selain musim panen pertanian dan perkebunan, pertumbuhan industri manufaktur juga ditopang oleh adanya bulan Ramadhan yang akan meningkatkan permintaan masyarakat.
Pada Desember 2023 hingga awal tahun 2024 industri manufaktur Indonesia akan mengalami peningkatan, setelah dua bulan berturut-turut mengalami penurunan. Dengan adanya Natal dan Tahun Baru hingga musim kampanye akan meningkatkan pembelian bahan baku baik itu makanan dan minuman, elektronik, suku cadang dan kendaraan bermotor.
Berdasarkan Prompt Manufacturing Index (PMI) yang dirilis Bank Indonesia (BI), kinerja industri manufaktur atau pengolahan pada triwulan I-2023 berada pada level 53,3 persen. Angka ini meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 50,06 persen. Indeks di atas 50 persen menunjukkan sinyal ekspansi dunia usaha, sedangkan angka di bawah 50 persen menunjukkan kontraksi. Kenaikan indeks ini didorong oleh peningkatan seluruh komponen pembentuknya. Peningkatan tertinggi terjadi pada pada volume produksi, volume total pesanan, dan volume persediaan barang jadi. Seluruh subsektor industri pengolahan diprakirakan berada pada fase ekspansi, dengan indeks tertinggi terjadi pada subsektor tekstil, barang kulit dan alas kaki.
Subsektor lain yang tercatat meningkat adalah subsektor barang kayu dan hasil hutan lainnya, pupuk, kimia dan barang dari karet, serta logam dasar besi dan baja. Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia (BI) merupakan sebuah komposit indikator yang dibuat untuk menyediakan gambaran umum mengenai kondisi sektor industri di Indonesia berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU). Hasil perhitungan PMI-BI merupakan hasil sebelum penilaian dari titik patokan PMI yang telah dilakukan di beberapa negara. Perkiraan ekspansi dunia usaha juga tertuang dalam SKDU yang dirilis BI. Pada triwulan pertama tahun ini, responden memperkirakan kenaikan kegiatan usaha. Peningkatan kegiatan usaha diprakirakan terjadi pada sektor primer dan sekunder, antara lain sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan sejalan dengan masuknya musim panen yang dimulai pada Maret 2023.
Referensi : https://m.bisnis.com/amp/read/20231201/257/1720086/permintaan-produk-manufaktur-jelang-akhir-2023-diramal-melonjak
Author: Erma Dwi Yanti, Jihan Nabila Lubis, Mawaddah Ginting, dan Seprina Alfa Gresya Br Simbolon
Comments