Era baru dalam manufaktur dimulai dengan revolusi industri, di mana kolaborasi antara manusia dan mesin menjadi faktor utama dalam menciptakan sistem produksi yang lebih cerdas, berkelanjutan, dan tangguh. Periode ini disebut sebagai Industri 5.0, sebuah perkembangan dari Industri 4.0 yang menitikberatkan pada otomatisasi dan penggunaan robotika.
Kolaborasi antara manusia dan mesin menjadi komponen utama dalam Industri 5.0. Di masa ini, mesin tidak akan menggantikan pekerja manusia, melainkan bekerja bersama mereka dengan lebih sinergis. Mesin akan mengurus tugas-tugas berulang, berisiko, dan berbasis data, sehingga memungkinkan pekerja manusia untuk lebih fokus pada pekerjaan yang memerlukan kreativitas, empati, dan kemampuan memecahkan masalah yang rumit.
Integrasi teknologi IoT (Internet of Things) dalam industri manufaktur, baik di tingkat global maupun di Indonesia, telah membawa perubahan besar pada proses industri dengan memungkinkan konektivitas yang lancar dan pertukaran data antar perangkat serta sistem. Penerapan IoT ini menawarkan potensi yang sangat besar untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya, serta memungkinkan pemeliharaan prediktif, yang pada akhirnya meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi waktu henti, serta memungkinkan pemantauan dan pengendalian dari jarak jauh di lingkungan manufaktur. Selain itu, sensor dan perangkat berbasis IoT memiliki peran penting dalam pengumpulan data secara langsung, memberikan wawasan yang dapat digunakan oleh produsen untuk pengambilan keputusan yang lebih cerdas dan optimalisasi proses, yang pada akhirnya meningkatkan efisiensi dan produktivitas di sektor manufaktur.
Industri manufaktur di Indonesia memiliki peran krusial dalam mendorong kemajuan ekonomi negara, dengan kontribusi besar terhadap PDB dan penciptaan lapangan kerja. Namun, tantangan dalam hal efisiensi energi dan produktivitas masih terus dihadapi, sehingga diperlukan strategi pertumbuhan berkelanjutan. Penerapan teknologi digital mutakhir seperti Industri 4.0 dan 5.0 membawa peluang besar untuk mengatasi tantangan ini dan mendorong perubahan signifikan di sektor manufaktur. Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan, robotika, serta otomatisasi, Indonesia dapat meningkatkan produktivitas, meningkatkan efisiensi energi, dan mempercepat pertumbuhan ekonominya. Dengan bantuan sensor dan perangkat berbasis IoT, pemantauan waktu nyata, pengumpulan data, dan analisis menjadi lebih mudah, memungkinkan pemeliharaan prediktif, optimalisasi sumber daya, serta pengambilan keputusan yang lebih baik. Penggunaan teknologi IoT dalam manufaktur dapat meningkatkan visibilitas operasional, kelincahan, dan responsivitas, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan efisiensi energi dan produktivitas.
Penerapan IoT dalam sektor manufaktur dapat menyederhanakan operasi secara efektif, memungkinkan pemantauan berbagai proses menggunakan sensor untuk mengoptimalkan kinerja. Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa penerapan IoT saja mungkin tidak memberikan dampak signifikan pada kinerja perusahaan, komitmen terhadap IoT dan keahlian terkait dapat memperkuat hubungan ini dan menghasilkan keuntungan finansial bagi perusahaan manufaktur. Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi dan mengintegrasikan IoT ke dalam proses rantai nilai, produsen dapat memperbaiki struktur bisnis, investasi, dan keberhasilan operasional secara keseluruhan, sesuai dengan kerangka teknologi organisasi-lingkungan yang diusulkan untuk industri manufaktur yang ada.
Oleh karena itu pentingnya menyoroti pentingnya mengadopsi inovasi digital dan memanfaatkan teknologi canggih untuk mengoptimalkan proses operasional, mengurangi biaya, dan meningkatkan produktivitas. Di masa yang akan datang, para pembuat kebijakan, pemangku kepentingan industri, dan praktisi harus memprioritaskan investasi dalam infrastruktur digital, pengembangan keterampilan, dan kerangka regulasi yang mendukung untuk memungkinkan adopsi dan integrasi teknologi digital yang luas di manufaktur Indonesia. Dengan mendorong budaya inovasi, kolaborasi, dan peningkatan berkelanjutan, produsen dapat membuka peluang baru untuk pertumbuhan, ketahanan, dan keberlanjutan di pasar global yang dinamis dan kompetitif.
[1] Setiawan, D. dkk. The Effect of IoT Technology, Real-Time Analytics, and Digital Asset Management on Energy Efficiency and Productivity in Indonesia's Manufacturing Industry. 2024. West Science Social and Humanities Studies. Vol 2. No. 06. Hlm. 961-969.
[2] Rusyanti, M. 2024. Industri 5.0: Merangkul Kolaborasi Manusia-Mesin. Universitas Airlangga: UNAIR News.
Authors: Jihan Nabila Lubis, Erma Dwi Yanti, Seprina Alfa Gresya, Mawaddah Ginting, Almira Mawaddah Lubis, dan Ingrid Emmanuella Sugipranata.
Comments